
Arti dari Interdisipliner adalah ’’antar cabang’’ sehingga bisa dikatakan sebagai penelaahan masalah dengan pendekatan beberapa cabang ilmu secara serentak dan disesuaikan dengan kasus yang sedang dihadapi. Interdisipliner tidak membatasi sebuah ilmu tetapi justru mengaitkan satu sama lain. Interdisipliner merupakan alat analisis yang sangat kuat karena terdiri dari banyak cabang ilmu.
Lyndon Neri adalah seorang arsitek kelahiran Filipina, tahun 1965 yang menyelesaikan studinya di University of California, Berkeley dan Harvard University. Unsur interdisipliner sudah ada pada dirinya sejak beliau masih kecil. Terlahir di keluarga keturunan Chinese yang tinggal di negara Filipina, Lyndon Neri tumbuh dengan 2 ideologi yang sangat berbeda, yaitu dididik dengan edukasi/budaya Chinese yang ketat dan disiplin tetapi tinggal di lingkungan Filipina yang artistic, bebas dan santai. Setelah dewasa beliau melanjutkan studinya di Amerika dan mendapat ilmu seputar emosi, feeling yang perlu diterapkan pada projek. Tiga ideologi inilah (Cina, Filipina, Amerika) yang kemudian membantu beliau dalam melakukan pendekatan terhadap projek-projeknya.
Pada tahun 2004 Lyndon Neri bersama istrinya, Rossana Hu mendirikan studio mereka sendiri yang mereka beri nama Neri & Hu Design and Research Office. Studio mereka berpusat di Shanghai, China dengan kantor tambahan di London,UK. Neri & Hu Design and Researh Office menerapkan praktek interdisipliner sebagai metodologi desain. Terdiri dari staff yang berasal dari berbagai negara, Lyndon Neri percaya bahwa keragaman timnya akan membuat argumen besar karena terdiri dari pandangan yang berbeda-beda, tetapi akan menghasilkan pendekatan yang menarik. Studio mereka bergerak di bidang arsitektur, interior, master planning, hingga desain produk, karena menurut Lyndon Neri seorang arsitek tidak bisa hanya memikirkan bangunan saja, tetapi harus bisa menyeimbangkan banyak hal.
Penelitian adalah hal yang sangat penting bagi studio Neri&Hu sebagai design tools, karena mereka percaya setiap projek mempunyai keunikan masing-masing, sehingga sebuah penelitian yang kritis seperti lokasi, fungsi, sejarah, dsb adalah hal yang sangat penting untuk menciptakan karya desain yang tepat. Lewat penelitian, studio Neri&Hu selalu ingin mewujudkan karya yang mempunyai makna melalui interaksi dinamis antar material, bentuk, proporsi, pengalaman ruang, cahaya, bayangan, hingga representasi fisik bangunan.
Tiga obsesi Lyndon Neri yang selalu ia terapkan pada karyanya adalah interiority, total design, dan nostalgia. Dalam aspek interiority, Lyndon Neri mengatakan bahwa interior merupakan space dalam arsitektur sehingga penggunaan interior akan mempengaruhi ruangan pada bangunan. Salah satu karyanya yang didasarkan pada obsesi ini adalah Rethinking the Split House, yaitu sebuah bangunan di Shanghai, China yang direkonstruksi, dari sebuah rumah menjadi tiga unit apartemen terpisah. Bangunan ini mempunyai konsep blurring the private and the public area, yang diwujudkan dengan meletakan area yang paling public di sebelah area yang paling private. Kamar tidur yang biasanya merupakan ruang private yang tertutup justru diletakkan dibagian depan bangunan dengan dinding kaca. Kamar mandi yang biasanya juga merupakan ruang private pun disisipkan disamping tangga public dan hanya dibatasi oleh dinding kaca. Inti dari proyek Lyndon Neri ini adalah Bringing The Outside In, sehingga bangunan ini banyak menggunakan material kaca.
Selain Rethinking The Split House, karya lain dari Lyndon Neri yang juga didasarkan pada obsesi Interiority adalah House for an Introvert and Extrovert yang menjadikan atap sebagai konsep utama bangunan dengan space yang dibuat seperti sebuah narasi, dan juga New Shanghai Theater, sebuah theater tahun 1930 di Shanghai, China yang direkonstruksi menjadi theater yang unggul pada interiornya. New Shanghai Theater ini mempunyai façade dan interior kaca dengan logam perunggu yang dianalogikan seperti curtain before the show.
Obsesi selanjutnya yaitu Total Design. Maksud dari Total Design disini adalah Lyndon Neri mendesain keseluruhan aspek dari bangunan mulai dari exterior (arsitektur), interior bahkan hingga produk-produk yang ada didalamnya. Beliau memberi contoh Walter Gropius sebagai tokoh yang mempunyai obsesi yang sama dengan beliau. Salah satu karya Lyndon Neri yang didasarkan pada Total Design adalah Sulwhasoo Flagship Store di Korea Selatan. Proyek yang berkonsep Identity, Journey and Memory ini dicita-citakan Lyndon Neri bisa membuat para pengunjung mempunyai pengalaman yang berlanjut saat mereka berada di Sulwhasoo Flagship Store dan meninggalkan kesan yang kuat setelah mereka pergi. Konsep inilah yang menciptakan konsep lentera berupa struktur continuous brass yang mengikat keseluruhan bangunan dan seolah-olah membimbing para pengunjung saat mereka menjelajahi keseluruhan ruang. Diantara struktur continuous brass disisipi cermin untuk memperkuat struktur yang tampaknya tak berujung. Struktur continuous brass ini juga dimanfaatkan sebagai shelf, pemisah, railing. Lampu-lampu yang berada di Sulwhasoo Flagship Store ini sengaja dibuat secara custom oleh Lyndon Neri.
Tidak hanya lampu-lampu di Sulwhasoo Flagship Store yang dibuat secara custom, Lyndon Neri juga banyak membuat produk custom lainnya seperti yanzi light, tea cup, solo dining chair, tripod tables, chamber bed, immersion bathtub, dan masih banyak lagi. Lyndon Neri banyak memodifikasi interior dan produk untuk mewujudkan makna dan tujuan yang hendak dicapai.
Selain Interiority dan Total Design, obsesi Nostalgia juga sering diterapkan Lyndon Neri pada karyanya karena beliau menganggap bahwa setiap memori pasti mempunyai sebuah makna. Ia mengatakan bahwa obsesi adalah a presence of an absence. Salah satu karyanya yang didasarkan pada obsesi ini adalah The Waterhouse at South Bund di Shanghai, China. Konsep dari proyek ini adalah bluring old and new, terlihat dari bagian lobby dan lorong hotel yang dinding beton nya dibiarkan polos tanpa sentuhan cat / dekorasi sama sekali. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan sesuatu yang membawa esensi asli bagaimana kota Shanghai yang sesungguhnya.