Meresapi Warna-warni Berlari

Pengalaman ruang saat berlari dalam taburan warna-warni di ajang Color Run pertama di Indonesia.

Author

 

Color Run™, the happiest 5K on the planet. Slogan itu menjadi daya tarik acara lari ini. Sungguh sensasi luar biasa, mencoba kegiatan yang sama dengan orang-orang diluar sana, yang merasakan sensasi bubuk warna sembari melewati track Color Run di Wembley Park, London atau Olympic Park, Sydney.

Gelora Bung Karno, 06:30

Berdasarkan informasi  panitia, akan ada sekitar 10,000 orang di lapangan conblock Parkir Timur Senayan, yang akan menjadi arena start lari pagi itu. Lapangan itu tidak lengang seperti biasanya. Panggung utama, deretan stan sponsor dan stan makanan di kiri-kanan, trampoline raksasa di dekat garis start membentuk beberapa konsentrasi massa. Saat itu, suasana masih berwarna biru menuju monokrom abu-abu.

Parkir timur, 07:00

Putih menjadi warna baju para peserta. Magenta menjadi warna baju panitia-sponsor. Dan kuning terang menjadi warna matahari yang mulai bersinar, pertanda bahwa tidak akan turun hujan di pagi itu.

Parkir timur, 07:40

Waktu pelepasan para pelari yang cukup lama membuat bosan. Pelepasan peserta dilakukan bergantian dalam jumlah tertentu. Waktu terasa lambat ketika melihat beberapa peserta di giliran terdepan sudah berlari. Area start kini sudah berwarna hijau lime, hasil dari penaburan bubuk oleh para panitia kepada para peserta. Udara di tempat itu sedikit lebih sejuk kelihatannya. Semilir angin sedikit membawa bubuk-bubuk itu terbang ke arah peserta yang menunggu, sedikit teaser yang membangun semangat tersendiri.

Area Start – Istora Senayan, 08:00

Pada area start, bubuk berwarna hijau lime kekuningan dilepaskan di atas para peserta, tandanya kita dapat mulai berlari menuju pos bubuk warna pertama. Dari areal parkir timur, peserta diarahkan berbelok ke kiri, lalu kanan, kiri lagi lalu kanan masuk menuju Istora Senayan. Aha warna jingga di pos pertama! Bubuk jingga itu dilemparkan oleh para panitia kepada kita para peserta yang melewati pos pertama. Kurang banyak tapi ya sudahlah mari lari lagi demi sapuan bubuk warna. Mata-mata peserta cuma tertuju pada bubuk warna, mau terik hujan ataupun teduh. Ada satu spot keramaian lagi selain pos bubuk warna, yaitu spot photo stan yang kabarnya foto print langsung jadi, suvenir cuma-cuma. Cuma bagi peserta yang mau mengantri bagaikan ular melingkar-lingkar dalam mezanin. Untungnya parkiran Istora teduh rimbun pepohonan jadi tidak terpapar panas sinar matahari. Lanjut memutari Istora, menuju pintu keluar, terdapat backdrop foto yang mulai dipadati peserta yang berfoto dengan kamera ponsel pribadi. Upload!

 

Stadion Utama GBK, 08:07

Keluar dari Istora diarahkan lurus lalu belok kanan menuju GBK dan disambut oleh pos warna hijau. Pada saat itu warna sudah bertambah, putih baju peserta, kuning kejinggaan matahari (tanda tingkat kepanasan meningkat), jingga di tangan, hijau di rambut. Ya benar, baju kita masih putih karena kadang para panitia yang melempari bubuk hanya berhasil mengenai tangan atau rambut saja. Lanjut memasuki GBK, area lari yang sejatinya menjadi satu-satunya track dimana kecepatan bisa membuat kita mencapai kata "berlari". Berlari di GBK pagi itu, penuh orang lalu-lalang, mungkin karena di track ini tidak ada pos pemberi bubuk warna jadi rasanya sama seperti lari pagi biasanya di hari Minggu. Diujung pintu keluar GBK, disambut oleh spot air minum, dan juga penjaja tempe mendoan. Ya, siapa bilang track di Senayan itu bebas godaan, malah segala macam jajanan bisa ditemui disini, variasinya macam-macam. Mari lari lagi menuju pos bubuk di depan, biru. Aha! Ini dia yang membuat penampakan beberapa orang seperti makhluk avatar dalam film.

Jalan Sudirman, 08:11

Dari pos bubuk biru sampai sekitar 2 km ke depan para peserta akan melalui jalan Sudirman, tampaknya track lari akan seperti biasa, tanpa pos bubuk dan backdrop foto.

Pintu Masuk Senayan sisi Driving Golf, 08:15,

Betul juga keriaan baru terasa lagi di pos warna terakhir, Merah. Yang ternyata kuantitas penaburannya lebih banyak daripada pos-pos sebelumnya, seperti mandi bubuk merah rasanya. Para panita melemparkannya kearah peserta lebih semangat, bahkan sampai membuat bubuknya memasuki gigi-gigi, beberapa sampai di tenggorokan karena bubuknya sudah menyatu dengan udara sekitar. Jalanan pun sudah berwarna merah, red carpet ala bubuk warna panjang menuju gerbang finish.

 

Parkir Timur, 08:20

Lama sekali perjalanan menuju gerbang finish. Banyak orang bergerombol di sana, membuat jarak yang dekat menjadi jauh penuh lika liku. Gerbang finish pun di depan mata, apakah keriaan akan segera berakhir? Untungnya tidak, masih ada bubuk-bubuk yang dibagikan di garis finish. Bubuk-bubuk ini lah yang akan dipakai untuk keriaan puncak, area panggung. Mendekati panggung, musik semakin berdentum, berbeda sekali dengan pagi tadi. Matahari sudah benar-benar jingga, baju sudah didominasi warna merah, dan lapangan konblok tidak hanya berisi rumput saja (sudah kalah rumput itu dengan bubuk-bubuk warna).

Parkir Timur, 08:35

Panggung yang tadi pagi diisi oleh kegiatan senam kini sudah berganti menjadi area bermain para DJ. Musik yang dipasang menggugah para peserta untuk terus melempar bubuk warna yang dibagikan panitia di garis finish tadi. Udara di sekitar praktis menjadi berwarna-warni. Rasanya seperti menyelam dalam laut, melihat terumbu karang berwarna-warni dan air laut bergerak halus menyapu sekujur badan.

Parkir timur, 08:40

Satu jam saja perbedaannya sudah terasa, lapangan itu berbeda dari ingatan pagi tadi.Mungkin bisa diralat sedikit, beberapa mengatakan ajang ini bukanlah ajang berlari sesungguhnya, karena dengan adanya powder booth (pos bubuk warna), photo booth, dan beberapa spot yang bisa dijadikan self photo booth,  kecepataan peserta hanya sampai kecepatan berjalan di beberapa spot. Tapi kalau dipikir, selalu ada dorongan diri berlari untuk segera menuju pos-pos bubuk warna itu. Kapan lagi bisa merasakan Senayan dalam balutan warna, bebas memberi warna coreng cemoreng pada arena olahraga kebanggaan Indonesia itu dan merasa aman-aman saja karena nantinya panitia yang akan membersihkan warna-warni tersebut.

Setelah bertahun-tahun berlari di Senayan dengan warna abu aspal, kuning matahari, hijau pohon, sekarang berlari dalam baluran bubuk-bubuk berwarna. Event seperti ini dapat membuat warga kota tidak merasa bosan melewati jalanan dan bangunan yang sama setiap harinya. ColorRun memberikan warna-warna pada suasana kota. Event-event inilah yang dapat menjadi solusi perubahan suasana kota untuk menciptakan kota yang lebih vibrant. Karena pembangunan fisik memiliki waktu pengerjaan yang cukup panjang. Mungkin saat ini event dapat menjadi wajah kota yang menarik untuk dieksplorasi.

 

Senayan, sekitar pukul 12:00

Susah melupakan acara pagi ini, terlebih dengan diputarkannya beberapa lagu penutup ber-beat yang membangkitkan semangat. Terbesit pada berita yang sering saya baca, bahwa acara-acara seperti ini tidak saja membawa kegembiraan pada penduduk kota. Namun bila kita kembali memikirkan ekonomi kota, peningkatan pendapatan asli daerah DKI Jakarta untuk sektor pariwisata akibat event dan festival itu real. Jumlah penyelenggaran event yang meningkat, tidak hanya pada jenis kegiatan musik saja namun juga budaya dan olahraga, mampu membuka lapangan pekerjaan, mendorong terciptanya pos dana pemeliharaan kota, bahkan bisa menjadi cara untuk menciptakan pensuasanaan kota. Intinya jawaban pribadi saya apabila ditanya mengenai cita rasa dalam acara ini adalah menggairahkan, melepas stress, dan tentunya memberikan pengalaman ruang yang berbeda.

 



comments powered by Disqus
 

Login dahulu