Teknologi Digital dalam Dunia Arsitektur

BIM mengoptimalisasi proses kinerja perancangan

Author
Ilustrasi Building Information Modeling (Sumber: SBCI)

Pada tahun ini, tepatnya di bulan September, Badan Ekonomi Kreatif bersama dengan Departemen Arsitektur Universitas Indonesia melaksanakan kegiatan BEKRAF Creative Labs 2018 dengan mengusung tema Indonesia Creative Digital Architecture. Tema ini bertujuan untuk menunjang kreatifitas dalam penggunaan teknologi di bidang arsitektur. Tema yang diusung merespon fenomena yang terjadi saat ini yaitu peningkatan dan perkembangan pesat teknologi dalam bidang arsitektur, diantaranya adalah adanya design scripting dan parametric design. Pengoptimalisasian arsitektur dengan teknologi digital ini erat kaitannya dengan BIM. Lantas apa itu BIM?

 

Building Information Modeling

Building Information Modeling

Building Information Modeling (Sumber : Bim Community)

Building Information Modeling atau yang biasa disebut dengan istilah BIM merupakan suatu proses perencanaan dan perancangan pada suatu bangunan dengan mengelola seluruh informasi bangunan kemudian mensimulasikannya lewat digital 3D model. Metode BIM ini sudah mulai banyak digunakan di Indonesia karena mampu menghemat waktu, biaya dan juga tenaga kerja. Hal ini dikarenakan BIM dapat menjadi sebuah platform digital, yaitu memudahkan kita dalam berbagi data secara online sehingga data bisa di akses oleh banyak pihak dimanapun. BIM digunakan oleh banyak pihak baik developer, konsultan, dan juga kontraktor. BIM juga dapat menjadi sebuah analisa digital, yaitu memberikan informasi yang lebih detail dan akurat seputar RAB, kebutuhan material, estimasi biaya, performa bangunan, dsb.

Berbagai manfaat penggunaan BIM

Berbagai manfaat penggunaan BIM (Sumber : Sarah)

Rika Sjoekri, arsitek pendiri Noesis, dalam seminar BCL 2018 kemarin menjabarkan tingkatan-tingkatan BIM, yang meliputi: Level 0, di saat kita membuat desain 2D di aplikasi CAD, seperti autoCAD; Level 1, yaitu saat kita sudah bisa menampilkan desain secara 3D di aplikasi SketchUp maupun 3ds Max; Level 2, di saat kita sudah menghasilkan RAB dan detail data analisa dari 3D model tersebut; serta Level 3, yaitu pada saat kita sudah berkolaborasi penuh dan semua pihak dapat mengakses secara online. Pada tahap ini data seputar estimasi biaya, penjadwalan konstruksi, dsb sudah harus ada.

 

Platform Digital

Data BIM dapat diakses online, sehingga bisa diakses oleh banyak pihak di berbagai tempat

Data BIM dapat diakses online, sehingga bisa diakses oleh banyak pihak di berbagai tempat (Sumber : RedStack)

Erick Budhi Yulianto yang merupakan pembicara kedua dalam seminar BCL 2018 adalah salah satu arsitek yang sudah memanfaatkan BIM. BE Studio yang dikepalai oleh Budiarti Prananingrum dan Erick Budhi Yulianto sendiri hanya terdiri dari beberapa unit kecil, tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja dengan produktif, terus bereksplorasi dan mengerjakan banyak projek besar. Dengan bantuan BIM, mereka justru bisa mengoptimalisasi platform dengan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak disiplin lainnya. Menurutnya, BIM adalah salah satu alat yang sangat efektif, karena data dapat dengan mudah diakses dimanapun.

Selain mudah untuk diakses, kesalahan pun bisa diminimalisir karena visualisasi model sudah lebih detail sehingga sangat menghemat waktu dan tenaga. Visualisasi model ini juga menambah user experience. BIM akan lebih memudahkan klien untuk memahami dan membayangkan proyek yang tersedia dalam model 3D yang dilengkapi banyak informasi yang lengkap dan detail. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap keputusan klien yang akan menjadi lebih cepat sehingga BIM bisa dikatakan juga meningkatkan revenue dan profit. Itulah mengapa menurut Erick Budhi Yulianto software adalah tools yang penting untuk masa depan karena banyak keuntungan yang akan didapat.

 

Analisa Digital

Berbagai analisa yang bisa dilakukan BIM

Berbagai analisa yang bisa dilakukan BIM (Sumber : AECAssociates)

Anggie Amalia, salah satu arsitek dari MNC Land yang juga merupakan pembicara ketiga dalam seminar BCL 2018 juga menjelaskan kelebihan BIM yang bisa membantu kita untuk menganalisa dengan lebih detail performa dari bangunan, mulai dari prediksi; impact bangunan; efek terhadap angin; cahaya; beban yang diterima; sustainability; maintenance; dsb yang mengakibatkan munculnya banyak opsi desain dari analisa yang telah dilakukan. Dengan BIM, banyaknya desain opsi bisa disimulasikan dengan mudah tanpa membuang banyak biaya. Selain menghemat biaya dan menghemat waktu, BIM bisa menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi berdasar analisa yang telah dilakukan.

 

Penguasaan Teknologi

Beragam aplikasi BIM

Beragam aplikasi BIM (Sumber : BimCollab)

Dengan adanya perkembangan teknologi bukan berarti tingkat kreativitas kita akan terbatas, tetapi hal ini justru semakin membantu kita untuk lebih mengembangkan kemampuan dan tingkat kreativitas kita lewat bantuan aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia. Kita akan memiliki peluang yang lebih besar dalam mengeksplorasi desain.

Penguasaan teknologi adalah salah satu hal penting bagi para arsitek masa kini maupun yang akan datang untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bersaing dalam praktik arsitektur global. Namun, baik Rika Sjoekri, Erick Budhi Yulianto, maupun Anggie Amalia menegaskan bahwa banyaknya aplikasi yang tersedia di zaman ini bukan berarti kita harus menguasai semuanya, tetapi cukup menguasai aplikasi sesuai kebutuhan dan tujuan yang hendak kita capai. Kuasai apa yang masing-masing dari kita senangi sehingga kita bisa meng-explore sesuatu tanpa beban.



comments powered by Disqus
 

Login dahulu